Sabtu, 26 Maret 2011

Terlindungi Karena Rahmat Allah

Dzikir Manaqib Syech Abdul Qadir Al Dzaelani

Terlindungi Karena Rahmat Allah

Di dalam salah satu kitab mengisahkan, pada suatu hari Syekh Abdul Qadir Jaelani dan beberapa murid-muridnya sedang dalam
perjalanan di padang pasir dengan telanjang kaki. Saat itu bulan Ramadhan dan padang pasirnya panas. Beliau bertutur "Disaat kami sangat haus dan luar biasa lelahnya. Murid-muridku berjalan di depanku. Tiba-tiba awan muncul di atas kami, seperti sebuah payung yang melindungi kami dari panasnya matahari. Di depankami muncul mata air yang memancar dan sebuah pohon kurma yang sarat dengan buah yang masak. Akhirnya datanglah sinar berbentuk bulat, lebih terang dari matahari dan berdiri berlawanan dengan arah matahari. Dia berkata, 'Wahai para murid Abdul Qadir, aku adalah Allah, Tuhan kalian. Makan dan minumlah karena telah aku halalkan bagi kalian apa yang aku haramkan bagi orang lain!'

Murid-muridku yang berada didepanku berlari ke arah mata air itu untuk meminumnya, dan kearah pohon kurma untuk dimakannya. Aku berteriak kepada mereka untuk berhenti, dan aku putar kepalaku ke arah suara itu dan berteriak,

'Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaithon yang terkutuk!'

Awan, sinar, mata air dan pohon kurma sarat dengan buah yang masak. Akhirnya hilang. Syaithon berdiri dihadapan kami dalam rupanya yang paling buruk. Syaithon itu bertanya, 'Bagaimana kamu tahu bahwa itu aku?'

Syekh Abdul Qadir katakan pada syaitan yang terkutuk yang telah dikeluarkan Allah dari rahmatNya bahwa firman Allah bukan dalam bentuk suara yang dapat didengar oleh telinga ataupun datang dari luar. Lebih lagi beliau tahu bahwa hukum Allah tetap dan ditujukan kepada semua. Allah tidak akan mengubahnya ataupun membuat yang haram menjadi halal ataupun sebaliknya bagi siapa yang dikasihiNya.

Mendengar ini, syaithon berusaha menggodanya lagi dengan memujinya, 'Wahai Abdul Qadir,' kata syaithon, 'aku telah membodohi tujuh puluh nabi dengan tipuan ini. Pengetahuanmu begitu luar dan kebijakanmu lebih besar daripada nabi-nabi itu!'

Abdul Qadir mengatakan, 'Aku berlindung darimu kepada Tuhanku yang Maha mendengar dan Maha mengetahui. Karena bukanlah pengetahuanku ataupun kebijakanku yang menyelamatkan aku darimu, tetapi hanya dengan rahmat Allah-lah aku bisa selamat.'

Kisah diatas mengajarkan kita agar senantiasa berlindung kepada Allah dari segala Marabahaya, godaan kehidupan materi & duniawi yang senantiasa menyesatkan hati kita. Hanya dengan rahmat Allahlah diri kita dan keluarga bisa selamat dunia akherat.

Ya Tuhan, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 201).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar